Jumat, 06 Juli 2012

Bahaya SMS Terlalu Sering


SAAT ini, layanan Short Message Service (SMS) dan BlackBerry Message (BBM) membuat penggunanya ketagihan hingga betah berjam-jam menyendiri. Namun tak banyak yang tahu kalau aktivitas tersebut menimbulkan banyak dampak buruk.

Sebuah studi oleh Case Western Reserve School of Medicine di Cleveland, Ohio, AS menemukan efek buruk bagi remaja yang telah mengirim SMS dan BBM lebih dari 120 sehari. Para remaja itu cenderung akan merokok, minuman keras dan melakukan hubungan seks bebas.

Selain itu, remaja kebanyakan SMS dan MMS juga akan menderita stress, kurang tidur dan terganggu konsentrasi belajarnya. Belum lagi persendian tulang di pergelangan tangan juga terancam cidera. Ini merupakan temuan terbaru terkait perkembangan maraknya para remaja keranjingan SMS dan BBM di seluruh dunia.

Penelitian yang melibatkan 4.000 remaja di Amerika Serikat ini juga terungkap, terlalu banyak SMSan dan BBMan menurunkan kemampun intelensi atau IQ. Hal ini diketahui setelah diadakan tes IQ kepada remaja, diketahui remaja yang banyak menggunakan SMS dan BBM hasil tes IQnya menurun.

Baroness Susan Greenfield, profesor ilmu syaraf dari  Universitas Oxford mengatakan, orang yang terlalu banyak SMS akan mengganggu konsentrasi dan perhatiannya. Jika di usia remaja, otak sudah terkontaminasi dengan gangguan over SMS maka di usia dewasa dan tua akan makin parah efeknya.

Sedangkan Dr Richard Graham mengakui, saat ini remaja lebih mahir menggunakan teknologi hingga orang dewasa dan orangtuanya kesulitan mengikutinya. Remaja yang terlalu banyak SMSan dan menggunakan jaringan internet berlebihan justru membuat lambat dalam memberikan respon, lalai dalam membaca SMS penting, terutama yang tidak menyenangkan.

Dr Graham menyarankan, agar membatasi penggunaan ponsel untuk SMS pada waktu tertentu dan di tempat tertentu agar dampak buruk bisa dihindarkan. Dan lebih utama, para remaja dianjurkan untuk melepas headset saat akan tidur.

Selain dari sisi kesehatan dan mental, SMS juga menjadi pemicu tingginya angka kecelakaan. Penelitian ini juga bersesuaian dengan survey sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti dari Monash University di Melbourne, Australia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management